Siklus, Fase dan Karakteristik
Desain penelitian pada dunia pendidikan bertujuan untuk mengembangkan solusi berbasis penelitian untuk masalah kompleks dalam praktik pendidikan atau untuk mengembangkan atau memvalidasi teori tentang proses belajar dan mengajar. Design research memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan model penelitian lain, design research memiliki karakteristik sebagai berikut (Cobb et al. 2003; Kelly 2003; Design-Based Research Collective 2003; Reeves et al. 2005; van den Akker 1999, dalam van den Akker et al., 2006 : 5). §
Interventionist
|
penelitian bertujuan untuk merancang suatu intervensi dalam dunia nyata
|
Iterative
|
penelitian menggabungkan pendekatan siklikal (daur) yang meliputi rancangan, evaluasi dan revisi
|
Process oriented
|
model kotak hitam pada pengukuran input-output diabaikan, tetapi difokuskan pada pemehaman dan pengembangan model intervensi
|
Utility oriented
|
keunggulan dari rancangan diukur untuk bisa digunakan secara praktis oleh pengguna
|
Theory oriented
|
rancangan dibangun didasarkan pada preposisi teoritis kemudian dilakukan pengujian lapangan untuk memberikan konstribusi pada teori.
|
Curricular Development Research as a Specimen of educational design Research
Penelitian pengembangan kurikulum menggabungkan tiga tujuan terkait, yaitu:
a. Optimalisasi intervensi / produk (kurikuler) (mis. Kerangka kerja kurikulum, materi edukatif).
b. Prinsip-prinsip desain (kurikulum) (sebagai kontribusi terhadap basis pengetahuan).
c. Pengembangan profesional (dari semua peserta).
Peran penelitian akan diuraikan untuk berbagai tahap pengembangan kurikulum, dengan perhatian khusus pada:
a) kriteria kualitas untuk intervensi kurikulum
b) metode dan prosedur penelitian yang memadai
c) Masalah pertumbuhan pengetahuan dan generalisasi.
Design research from the learning design perspective
Berdasarkan karekateristik, fungsi dan motif penggunaan design research, maka design research dianggap sebagai model penelitian yang sangat relevan untuk mengembangkan kualitas pendidikan, khususnya pembelajaran karena mampu menjembatani perkembangan teori dengan praktik serta menghasilkan rancangan pembelajaran yang aplikatif dan praktis. Di sisi lain, design research dapat menghasilkan suatu teori (grounded theory) yang berbasiskan praktik eksperimen suatu rancangan. Pendekatan luas penelitian yang digunakan memang lebih mengarah kepada penelitian kualitatif naturalistik yang melibatkan suatu proses perancangan, pengembangan, eksperimen dan evaluasi.
Fase dalam penelitian design
Adapun fase-fase dalam penelitian desain yaitu:
a. Mempersiapkan untuk eksperimen,
Tujuan utama tahap ini adalah merumuskan teori pembelajaran lokal (local instructional theory) yang dielaborasi dan diperbaiki selama pelaksanaan eksperimen. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
(1) Menganalisis tujuan yang ingin dicapai misalnya tujuan pembelajaran;
(2) Menentukan dan menetapkan kondisi awal penelitian;
(3) Mendiskusikan konjektur dari local instructional theory yang akan dikembangkan;
(4) Menentukan karakteristik kelas dan peran guru; serta
(5) Menetapkan tujuan teoritis yang akan dicapai melalui penelitian.
b. Bereksperimen di kelas, dan
Tahap merupakan tahap pelaksanaan desain eksperimen yang dilakukan setelah semua persiapan dilakukan. Tahap ini bukan untuk menguji apakah rancangan dan local instructional theory bekerja atau tidak, tetapi sekaligus menguji dan mengembangkan local instructional theory yang telah dikembangkan serta memahami bagaimana teori itu bekerja selama eksperimen berlangsung. Design eksperimen dilakukan dalam bentuk kegiatan siklikal, misalnya dalam beberapa kali pembelajaran. Dalam setiap siklus pelajaran, penelitian tim melakukan eksperimen pemikiran antisipatif dengan membayangkan bagaimana yang diusulkan kegiatan instruksional dapat diwujudkan secara interaktif oleh guru dan siswa, dan apa yang siswa dapat pelajari ketika mereka berpartisipasi di dalamnya. Proses siklus kumulatif dapat digambarkan sebagai berikut. Dalam eksperimen desain, pemikiran dan instruksi pada siklus mini eksperimen berdampak pada pengembangan LIT. LIT akan memandu pemikiran dan percobaan instruksi, dan di sisi lain, siklus mikro desain dan analisis membentuk teori pengajaran lokal.
c. Melakukan retrospektif analisis
Tujuan tahap ini adalah menganalisis data-data yang telah diperoleh untuk mengatahui apakah mendukung atau sesuai tidak dengan konjektur yang telah dirancang. Data yang dianalisis meliputi rekaman video proses pembelajaran dan hasil interview terhadap siswa dan guru, lembar hasil pekerjaan siswa, catatan lapangan serta rekaman video dan audio yang memuat proses penelitian dari awal. Tahapan ini bergantung kepada tujuan teoritis yang hendak dicapai, sehingga analisis yang dilakukan untuk mengetahui dukungan data terhadap local instructional theory. Pada tahap ini dilakukan rekonstruksi dan revisi pada local instructional theory serta menyajikan suatu isu kemungkinan yang dapat berimplikasi pada teori dan penerapannya pada konteks dan situasi yang lebih luas. Selain berkonstribusi dalam mengembangkan pembelajaran di level local instructional theory (instructional sequence), design research juga berkostribusi dalam mengembangkan di level aktivitas pembelajaran (microtheories) dan pengembangan di level domain-specific instruction theory.
No comments:
Post a Comment