Tuesday, 24 September 2019

An Introduction of Educational Design Research

1. Educational Design Research: An Introduction

Desain penelitian pendidikan merupakan desain penelitian yang sesuai untuk mengembangkan solusi yang berbasis penelitian terhadap masalah yang kompleks dalam praktik pendidikan atau untuk mengembangkan dan memvalidasi teori tentang proses pembelajaran. Desain penelitian mencakup studi sistematis untuk merancang, mengembangkan dan mengevaluasi intervensi pendidikan seperti program, proses belajar, lingkungan belajar, belajar-mengajar bahan, produk dan sistem. 
Akker (1999) menyatakan bahwa pendekatan penelitian 'tradisional' seperti eksperimen, survei, analisis korelasional, dengan penekanan pada deskripsi hampir tidak memberikan memberi dampak untuk masalah desain dan pengembangan di pendidikan. Akker juga mengklaim bahwa alasan penting dilakukannya penelitian desain berawal dari adanya sifat kompleks dari reformasi pendidikan di seluruh dunia.

Fungsi Penelitian dan Desain Penelitian

l Fungsi Penelitian
Fungsi utama penelitian ilmiah adalah pencarian 'pemahaman' atau untuk 'mengetahui' dengan tujuan berkontribusi pada tubuh pengetahuan atau teori dalam domain penelitian. Secara umum, fungsi penelitian dapat diidentifikasi dan dibedakan satu sama lain, dengan masing-masing mencerminkan jenis pertanyaan penelitian tertentu. Contoh fungsi-fungsi penelitian:
a. To describe (mendeskripsikan)
b. To compare (membandingkan)
c. To evaluate (mengevaluasi)
d. to explain or to predict (menjelaskan atau memprediksi)
e. To design and development (mendesain dan mengembangkan)

Akan tetapi, fungsi penelitian tidak dapat berdiri sendiri, sebuah penelitian akan memiliki fungsi utama dan fungsi yang lainnya juga akan diperlukan dan diterapkan untuk membantu fungsi penelitian utama. Misalnya seperti membandingkan prestasi matematika kelas 8 Cina dengan negara lain, maka para peneliti akan mengevaluasi pencapaian siswa kelas 8 dimasing-maisng negara yang terlibat. Contoh lainnya jika seseorang ingin mengembangkan strategi belajar-mengajar untuk mengembangkan kompetisi permodelan matematis (dikelas 11 & 12) maka peneliti akan memahami dan menjelaskan hambatan yang akan dialami siswa dengan permodelan matematika dan akan mengevaluasi apakah strategi belajarnya efektif. Kedua contoh tersebut membuktikan bahwa sebuah proyek penelitian memiliki fungsi utama, namun fungsi yang lainnya perlu diterapkan untuk membantu fungsi penelitian utama.

No comments:

Post a Comment