Tuesday, 24 September 2019

School Experience Program ( SEP )

Experience atau Pengalaman merupakan salah satu yang penting saat terjun ke dunia kerja. Apalagi kalo jelar sarjananya S.Pd. Nah, disini saya akan berbagi sedikit cerita selama saya belajar di USBI ( Universitas Siswa Bangsa International). Mungkin belum banyak yang mengenal universitas ini kerena universitas ini universitas yang baru saja lahir dan belum ada lulusan. Oke kembali ke Labtop.
Salah satu kelebihan USBI dan yang menjadi pembeda dari universitas lain adalah satu-satunya Universitas yang sangat mengutamakan pengalaman. Terutama di jurusan pendidikan. Di universitas ini, terjun ke sekolah-sekolah telah kita lakukan sejak semester pertama.
Pada semester 1 dan 2 kita telah terjun secara langsung ke sekolah-sekolah. Untuk dua semester ini kita baru melakukan observasi / pengamatan tentang sistem belajar mengajar di sekolah formal. Tentunya ini sangat membantu mahasiswa mengenal dunia pendidikan secara langsung.
Semakin bertambah level semakin menantang, begitulah yang terjadi. Nah.. ketika senester 3 dan 4 kita tidak hanya observasi di sekolah tetapi telah melakukan sistem belajar mengajar di kelas. Sebelum mengajar, tentunya kita harus tahu kondisi siswa kita baru bisa bikin RPP yang sesuai dengan kondisi kelas. Setelah observasi mulai deh, design lesson plan/ RRP dengan persetujuan dari guru pembimbing di sekolah. Tidaklah mudah men-design yang sesuai dengan guru pembimbing sehingga diperlukan komunikasi yang baik kepada beliau. Setelah tiu baru deh kita mengimplementasikan RPP kita di kelas.

Gugup, nervous dan senang bercampur aduk ketika pengalaman pertama mengajar dan berdiri di depan kelas. Tapi inilah tantangan nyata kita. Ternyata tidak mudah untuk berdiri di depan kelas.


Kaitan Lesson Study, PMRI dan Design Research


Design Research, PMRI dan Lesson Study memiliki keterkaitan satu dan lainnya, yaitu diantaranya adalah:
a. Konteks yang digunakan pada aktivitas design research dan lesson study berhubungan erat dengan penerapan PMRI.
b. Tahapan pada design research yang hampir sama dengan tahapan-tahapan yang dilakukan pada lesson study.
c. Design research dapat mengandung penerapan PMRI dan Lesson study

Adapun persamaan dalam Design Research, PMRI dan Lesson study,



Keterkaitan antara design research, PMRI & Lesson study dapat digambarkan sebagai berikut:









Probability: Pembahasan Soal IGCSE

Hello everyone, for this session I will share IGCSE question about Probability. 
Please check this out!



Fase dalam Design Research

Fase Summative evaluation
Pada akhir studi desain penelitian, fase evaluasi sumatif ditujukan untuk menentukan efektivitas aktual dari intervensi lengkap (yang dihasilkan dari fase pengembangan atau prototyping). Fokusnya adalah sejauh mana implementasi intervensi mengarah ke hasil yang diinginkan. Hasil yang diinginkan ini terkait dengan hasil yang diharapkan dari penelitian ini. sebelum memasuki tahap evaluasi sumatif, peneliti harus mampu memberikan bukti yang meyakinkan untuk kualitas intervensi sejauh ini, atas dasar kegiatan evaluasi formatif yang dilakukan selama fase pengembangan atau pembuatan prototipe.

Fase development dan prototyping
Selama fase pengembangan atau pembuatan prototipe, beberapa prototipe sedang dibuat dikembangkan, dievaluasi dan direvisi, yang membuat fase ini selalu berulang. ebuah prototipe dapat terus disempurnakan (berdasarkan pada hasil evaluasi formatif dan refleksi dari pengembang pada prototipe) dan berkembang menuju hasil akhir. Evaluasi formatif adalah fitur penting dari fase pengembangan atau prototyping. Hasil evaluasi formatif memberi landasan pada hasil penelitian desain: meningkatkan prototipe intervensi menuju sebuah intervensi berkualitas tinggi dan selesai; dan mempertajam desain tentatif yang mendasarinya menuju ke prinsip desain akhir. Evaluasi formatif dalam konteks penelitian desain pendidikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematis (termasuk desain penelitian, pengumpulan data, analisis data, pelaporan) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas prototipe intervensi dan prinsip-prinsip desain yang menyertainya.
















DAFTAR PUSTAKA

Van den Akker, J. dkk., (2013). “Educational Design Research Part A: An Introduction . New York : SLO.

Kapan kita menggunakan Design Research?

Desain penelitian direkomendasikan ketika menghadapi masalah proses belajar mengajar dan ketika solusi untuk masalah tersebut dapat mengarah pada kemajuan yang signifikan dalam pembelajaran atau setidaknya pengurangan yang signifikan dalam kegagalan fungsi sistem pendidikan. Desain penelitian lebih lanjut disarankan jika pelatihan atau intervensi sebelumnya secara konsisten terbukti tidak berhasil. Desain penelitian sering diindikasikan untuk tujuan pendidikan kritis, bahkan ketika tidak ada definisi keberhasilan yang jelas, atau merancang indikator keberhasilan yang memadai bagian dari masalah keseluruhan. Penelitian desain direkomendasikan ketika satu atau lebih kondisi berikut:
ü Ketika konten pengetahuan yang akan dipelajari adalah baru atau telah ditemukan sebelumnya oleh ahli. 
ü Ketika cara mengajar konten tidak jelas: pengetahuan konten pedagogis buruk.
ü Ketika bahan ajar buruk atau tidak tersedia.
ü Ketika pengetahuan dan keterampilan guru tidak memuaskan.
ü Ketika para peneliti pendidikan mengetahui isi dan pengajaran strategi atau bahan pengajaran buruk.

Design Research: Hypothetical Learning Trajectory (HLT)


Dalam design research, proses pelaksanaan penelitian dipandu oleh suatu instrumen yang disebut “Hypotetical Learning Trajectory (HLT) sebagai perluasan dari percobaan pikiran (tough experiment) yang dikembangkan oleh Freudenthal. HLT berdasarkan dari tiga komponen yaitu, tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran dan prediksi hipotesis proses pembelajaran tentang bagaimana siswa berfikir dan mengerti konteks aktivitas pembelajaran.
Pada tahap Preparation and design, HLT dirancang untuk membimbing proses perancangan bahan pembelajaran yang akan dikembangkan dan diadaptasi. HLT dirancang selama tahap preparation and design. Selama percobaan pembelajaran, HLT berfungsi sebagai pembimbing (guideline) untuk guru dan peneliti apa yang akan difokuskan dalam proses pembelajaran, wawancara dan observasi. Sedangkan pada tahap Restrospective analysis, HLT berperan sebagai petunjuk dalam menentukan fokus analisis bagi peneliti.

Karakteristik Design Research

Siklus, Fase dan Karakteristik
Desain penelitian pada dunia pendidikan bertujuan untuk mengembangkan solusi berbasis penelitian untuk masalah kompleks dalam praktik pendidikan atau untuk mengembangkan atau memvalidasi teori tentang proses belajar dan mengajar. Design research memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan model penelitian lain, design research memiliki karakteristik sebagai berikut (Cobb et al. 2003; Kelly 2003; Design-Based Research Collective 2003; Reeves et al. 2005; van den Akker 1999, dalam van den Akker et al., 2006 : 5). §

Interventionist
penelitian bertujuan untuk merancang suatu intervensi dalam dunia nyata
Iterative
penelitian menggabungkan pendekatan siklikal (daur) yang meliputi rancangan, evaluasi dan revisi
Process oriented
model kotak hitam pada pengukuran input-output diabaikan, tetapi difokuskan pada pemehaman dan pengembangan model intervensi
Utility oriented
keunggulan dari rancangan diukur untuk bisa digunakan secara praktis oleh pengguna
Theory oriented
rancangan dibangun didasarkan pada preposisi teoritis kemudian dilakukan pengujian lapangan untuk memberikan konstribusi pada teori.

Curricular Development Research as a Specimen of educational design Research
Penelitian pengembangan kurikulum menggabungkan tiga tujuan terkait, yaitu:
a. Optimalisasi intervensi / produk (kurikuler) (mis. Kerangka kerja kurikulum, materi edukatif).
b. Prinsip-prinsip desain (kurikulum) (sebagai kontribusi terhadap basis pengetahuan).
c. Pengembangan profesional (dari semua peserta).

Peran penelitian akan diuraikan untuk berbagai tahap pengembangan kurikulum, dengan perhatian khusus pada:
a) kriteria kualitas untuk intervensi kurikulum
b) metode dan prosedur penelitian yang memadai
c) Masalah pertumbuhan pengetahuan dan generalisasi.

Design research from the learning design perspective
Berdasarkan karekateristik, fungsi dan motif penggunaan design research, maka design research dianggap sebagai model penelitian yang sangat relevan untuk mengembangkan kualitas pendidikan, khususnya pembelajaran karena mampu menjembatani perkembangan teori dengan praktik serta menghasilkan rancangan pembelajaran yang aplikatif dan praktis. Di sisi lain, design research dapat menghasilkan suatu teori (grounded theory) yang berbasiskan praktik eksperimen suatu rancangan. Pendekatan luas penelitian yang digunakan memang lebih mengarah kepada penelitian kualitatif naturalistik yang melibatkan suatu proses perancangan, pengembangan, eksperimen dan evaluasi.

Fase dalam penelitian design
Adapun fase-fase dalam penelitian desain yaitu:
a. Mempersiapkan untuk eksperimen,
Tujuan utama tahap ini adalah merumuskan teori pembelajaran lokal (local instructional theory) yang dielaborasi dan diperbaiki selama pelaksanaan eksperimen. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
(1) Menganalisis tujuan yang ingin dicapai misalnya tujuan pembelajaran;
(2) Menentukan dan menetapkan kondisi awal penelitian;
(3) Mendiskusikan konjektur dari local instructional theory yang akan dikembangkan;
(4) Menentukan karakteristik kelas dan peran guru; serta
(5) Menetapkan tujuan teoritis yang akan dicapai melalui penelitian.

b. Bereksperimen di kelas, dan
Tahap merupakan tahap pelaksanaan desain eksperimen yang dilakukan setelah semua persiapan dilakukan. Tahap ini bukan untuk menguji apakah rancangan dan local instructional theory bekerja atau tidak, tetapi sekaligus menguji dan mengembangkan local instructional theory yang telah dikembangkan serta memahami bagaimana teori itu bekerja selama eksperimen berlangsung. Design eksperimen dilakukan dalam bentuk kegiatan siklikal, misalnya dalam beberapa kali pembelajaran.  Dalam setiap siklus pelajaran, penelitian tim melakukan eksperimen pemikiran antisipatif dengan membayangkan bagaimana yang diusulkan kegiatan instruksional dapat diwujudkan secara interaktif oleh guru dan siswa, dan apa yang siswa dapat pelajari ketika mereka berpartisipasi di dalamnya. Proses siklus kumulatif dapat digambarkan sebagai berikut. Dalam eksperimen desain, pemikiran dan instruksi pada siklus mini eksperimen berdampak pada pengembangan LITLIT akan memandu pemikiran dan percobaan instruksi, dan di sisi lain, siklus mikro desain dan analisis membentuk teori pengajaran lokal.

c. Melakukan retrospektif analisis
Tujuan tahap ini adalah menganalisis data-data yang telah diperoleh untuk mengatahui apakah mendukung atau sesuai tidak dengan konjektur yang telah dirancang. Data yang dianalisis meliputi rekaman video proses pembelajaran dan hasil interview terhadap siswa dan guru, lembar hasil pekerjaan siswa, catatan lapangan serta rekaman video dan audio yang memuat proses penelitian dari awal. Tahapan ini bergantung kepada tujuan teoritis yang hendak dicapai, sehingga analisis yang dilakukan untuk mengetahui dukungan data terhadap local instructional theory. Pada tahap ini dilakukan rekonstruksi dan revisi pada local instructional theory serta menyajikan suatu isu kemungkinan yang dapat berimplikasi pada teori dan penerapannya pada konteks dan situasi yang lebih luas. Selain berkonstribusi dalam mengembangkan pembelajaran di level local instructional theory (instructional sequence), design research juga berkostribusi dalam mengembangkan di level aktivitas pembelajaran (microtheories) dan pengembangan di level domain-specific instruction theory.



Explanation about Design Research

l Desain Penelitian (Design Research)
Desain penelitian bisanya digunakan untuk mewujudkan lebih dari satu fungsi penelitian. Desain penelitian dan fungsi penelitian yang mungkin dilakukan adalah :
Survey     : untuk menggambarkan, membandingkan dengan evaluasi.
Studi kasus    : untuk menggambarkan, membandingkan untuk menjelaskan
Percobaan    : untuk menjelaskan, membandingkan
Penelitian Tindakan : untuk mendesain/mengembangkan solusi untuk   masalah praktis
Etnografi     : untuk menggambarkan, menjelaskan
Penelitian korelasional : untuk menggambarkan, membandingkan
Evaluasi research : untuk mengetahui keaktifan suatu program

Design Research merupakan penelitian untuk merancang dan mengembangkan sebuah intervensi (seperti strategi pengajaran dan bahan ajar, produk dan sistem pengajaran) sebagai solusi untuk permasalahan yang kompleks serta untuk memajukan pengetahuan kita tentang pengetahuan intervensi ini dan proses untuk merancang dan mengembangkannya atau mengembangkan intervensi pendidikan (misalnya proses belajar lingkungan dan sejenisnya) dengan tujuan untuk mengembangkan teori. 

Definition of Educational Design Research
Menurut Plomp (2007 : 13), design research adalah suatu kajian sistematis tentang merancang, mengembangkan dan mengevaluasi intervensi pendidikan (seperti program, strategi dan bahan pembelajaran, prosuk dan sistem) sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang kompleks dalam praktik pendidikan, yang juga bertujuan untuk memajukan pengetahuan kita tentang karakteristik dari intervensi-intervensi tersebut serta proses perancangan dan pengembangannya. Tujuan dari Education design research dibedakan menjadi dua, yaitu Development study (studi pengembangan) dan (Validation study) studi validasi. Validation study memuat learning trajectory untuk mengembangkan, mengelaborasi dan menvalidasi troi tentang proses pembelajaran serta implikasi dari hasil terhadap rancaangan lingkungan belajar. Validation study memberikan kontribusi pada beberapa level pengembangan teori, yaitu:
n Microtheories : level aktivitas pembelajaran
n Local instructional theory : level urutan pembelajaran, serta
n Domain specific instruction theory : level konten pengetahuan pedagogis.
Dapat disimpulkan bahwa validation study adalah pengembangan dan pelaksanaan learning trajectory khusus untuk menguji teori desain.

Development study merupakan penelitian yang mengembangkan prinsip (design principle) utnuk kepentingan praktis lapangan menjadi tujuan utama dari development study. Development study didasarkan pada masalah di lapangan dan dalam pelaksanaannya melibatkan peserta didik, peneliti, ahli dan stakeholder lainnya. Studi ini mengintegrasikan teori yang telah dikembangkan dalam prinsip desain dengan temuan yang dihasilkan dari piloting di lapangan. Prinsip desain yang dikembangkan meliputi:
a. Procedural design principles, berupa krakteristik pendektan desain
b. Substantive design principles, berupa karakteristik desain itu sendiri.

Adapun tahapan dalam development study adalah sebagai berikut:
n Preliminary research : analisis konteks dan masalah untuk pengembangan landasan kerangka konseptual melalui literatur studi
n Prototyping stage : merancang petunjuk desain, mengoptimalkan prototype melalui rancangan, evaluasi fromatif dan revisi
n Summative evaluation: evalusi terhadap efektifitas pelaksanaan dan penggunaan prototype
n Systematic reflection and documentation: menuliskan keseluruhan studi untuk mendukung analisis.

Perbedaan karakteristik Validation study dan Development study
Aspek
Design Research
Efektivitas Penelitian
Validation study
Development study
Tujuan desain
Untuk merinci dan menvalidasi teori
Untuk memecahkan masalah pendidikan
-
Fokus kualitas dari desain
Kualitas teori dari desain
Kepraktisan dari intervensi
Efektivitas intervensi
Klaim pengetahuan/ hasil ilmiah
Teori pembelajaran domain yang spesifik
Aplikasi luas dari prinsip-prinsip desain
Bukti dari dampak intervensi
Penekanan metodologi
Proses desain dengan pengujian dalam skala kecil pada setting penelitian
Penerapan model intervensi pada berbagai konteks dan kelas
Skala besar, percobaan pada setting berbeda yang diperbandingkan
Kontribusi praktis
Trajectory pembelajaran yang spesifik di kelas yang spesifik
Penerapan model intervensi pada berbagai konteks dan kelas
Perubahan berbasiskan bukti pada skala besar