Sederhana, Bermakna dan Saya Suka
Ketika
saya lahir, saya tidak pernah tahu akan berada ditengah keluarga siapa, suku
apa, agamanya apa begitu pula nama. Saya tidak pernah bisa memesan ataupun
memilih itu, apalagi nama. Menurut saya, nama yang telah saya pikul sejak lahir hingga usia 18 tahun sekarang merupakan
sebuah pemberian yang sangat berharga dari kedua orangtua saya.
Nama
saya sangat sederhana dan sangat mudah diterka artinya hingga hampir semua
teman-teman saya bisa menebak arti nama saya ini. Sesederhana itukah? Tidak
bagi saya, nama saya memiliki arti lebih dari yang mereka tebak. Lahir sebagai
anak kedua pada Oktober tepatnya pada 18 oktober 1993, sehingga kedua orangtua
saya memberi saya nama yang menurut saya sangat sederhana tetapi sangat
bermakna bagi saya.
Dwi
Oktariani, ini nama saya. Dwi diambil untuk memberi identitas saya sebagai anak
kedua, sedangkan Okta-Riani artinya anak yang lahir pada kemeriaan Oktober. Dari
nama tersebut, kedua orangtua saya berharap saya dapat menyebarkan kebaikan dan
juga kemeriahan kepada orang lain. Akan tetapi harapan itu belum sepenuhnya
berjalan dengan baik, tanpa bantuan dari makna nama panggilan saya, Wiwi.
Kedua
orangtua saya juga memberi saya nama panggilan, Wiwi. Nama itu pernah membuatku
sangat kacau ketika saya duduk di kelas 1 SD. Saya pernah menolak panggilan
itu. Saat itu, saya beranggapan bahwa nama panggilan itu diperuntukan untuk
anak laki-laki. Saya beranggapan begitu , karena saya menemukan nama panggilan
yang sama dengan nama panggilan laki-laki yang saat itu dia adalah siswa SMA
yang kos didekat rumah saya. Awalnya saya baik-baik saja dengan nama panggilan
itu, tetapi lantaran rasa kesal saya karena setiap kali saya mendengar kata Wiwi
selalu saja bukan Wiwi nama saya yang dimaksudkan.
Hingga
pada klimaksnya, saya utarakan pada ayah saya bahwa saya tidak mau lagi dengan
panggilan itu, saya mau dan besar sekali keinginan untuk merubah nama panggilan.
Ayah saya menanggapi keinginan saya, sambil tersenyum dia memberiku kesempatan
untuk memikirkan nama yang pantas menurutku. Saat itu, saya tidak memikirkan
nama apa-apa, sehingga ayah saya menyusulkan kembali dengan nama panggilan Bejo.
Dengan tawaran nama itu, saya masih lebih memilih panggilan nama Wiwi daripada Bejo.
Kini, saya baru
menyadari suatu makna dari nama-nama panggilan yang dulunya saya tidak sukai. Wiwi
terkandung harapan kedua orangtua saya bahwa saya diharapkan dapat selalu menyepakkan sayap kebaikan dimana dan
kapanpun. Semi panggilan Bejo juga bermakna sangat bagus, yaitu anak yang
selalu membawa keberuntungan.
Dari saat inilah saya
mengerti satu kesalahan yang sering saya dan orang lain bilang dahulu “ Apalah
arti sebuah nama”. Jargon / kalimat itu tidaklah berlaku lagi pada saya yang
telah mengetahui betapa dalam dan banyak harapan serta makna yang tersirat dari
nama saya. Menurut saya kalimat tersebut hanya berlaku dan diperuntukkan untuk
orang yang menganggap nama itu tidak memiliki makna. Jadi, carilah makna yang
tersirat dari namamu sekarang.
Inilah diskrifsi
singkat tentang nama saya, nama yang sangat sederhana namun memiliki makna yang
dalam dan harapan besar kedua orangtua kapada saya. Saya tidak akan mengubah
nama saya lagi. Saya suka nama saya, saya suka panggilan saya.
Nama :
Dwi Oktariani
Nama panggilan : Wiwi
Nama panggilan : Wiwi
nama yang bagus wiwi, saya berharap kamu bisa menjadi seseorang yang sesuai dengan harapan orang tua :)
ReplyDeleteapalah arti sebuah nama yang sederhana yang penting makna dari nama tersebut...