Saturday 6 October 2012

Sederhana, Bermakna dan Saya Suka

Sederhana, Bermakna dan Saya Suka

Ketika saya lahir, saya tidak pernah tahu akan berada ditengah keluarga siapa, suku apa, agamanya apa begitu pula nama. Saya tidak pernah bisa memesan ataupun memilih itu, apalagi nama. Menurut saya, nama yang telah saya pikul  sejak lahir hingga usia 18 tahun sekarang merupakan sebuah pemberian yang sangat berharga dari kedua orangtua saya.
Nama saya sangat sederhana dan sangat mudah diterka artinya hingga hampir semua teman-teman saya bisa menebak arti nama saya ini. Sesederhana itukah? Tidak bagi saya, nama saya memiliki arti lebih dari yang mereka tebak. Lahir sebagai anak kedua pada Oktober tepatnya pada 18 oktober 1993, sehingga kedua orangtua saya memberi saya nama yang menurut saya sangat sederhana tetapi sangat bermakna bagi saya.
Dwi Oktariani, ini nama saya. Dwi diambil untuk memberi identitas saya sebagai anak kedua, sedangkan Okta-Riani artinya anak yang lahir pada kemeriaan Oktober. Dari nama tersebut, kedua orangtua saya berharap saya dapat menyebarkan kebaikan dan juga kemeriahan kepada orang lain. Akan tetapi harapan itu belum sepenuhnya berjalan dengan baik, tanpa bantuan dari makna nama panggilan saya, Wiwi.
Kedua orangtua saya juga memberi saya nama panggilan, Wiwi. Nama itu pernah membuatku sangat kacau ketika saya duduk di kelas 1 SD. Saya pernah menolak panggilan itu. Saat itu, saya beranggapan bahwa nama panggilan itu diperuntukan untuk anak laki-laki. Saya beranggapan begitu , karena saya menemukan nama panggilan yang sama dengan nama panggilan laki-laki yang saat itu dia adalah siswa SMA yang kos didekat rumah saya. Awalnya saya baik-baik saja dengan nama panggilan itu, tetapi lantaran rasa kesal saya karena setiap kali saya mendengar kata Wiwi selalu saja bukan Wiwi nama saya yang dimaksudkan.
Hingga pada klimaksnya, saya utarakan pada ayah saya bahwa saya tidak mau lagi dengan panggilan itu, saya mau dan besar sekali keinginan untuk merubah nama panggilan. Ayah saya menanggapi keinginan saya, sambil tersenyum dia memberiku kesempatan untuk memikirkan nama yang pantas menurutku. Saat itu, saya tidak memikirkan nama apa-apa, sehingga ayah saya menyusulkan kembali dengan nama panggilan Bejo. Dengan tawaran nama itu, saya masih lebih memilih panggilan nama Wiwi daripada Bejo.
Kini, saya baru menyadari suatu makna dari nama-nama panggilan yang dulunya saya tidak sukai. Wiwi terkandung harapan kedua orangtua saya bahwa saya diharapkan dapat  selalu menyepakkan sayap kebaikan dimana dan kapanpun. Semi panggilan Bejo juga bermakna sangat bagus, yaitu anak yang selalu membawa keberuntungan.
Dari saat inilah saya mengerti satu kesalahan yang sering saya dan orang lain bilang dahulu “ Apalah arti sebuah nama”. Jargon / kalimat itu tidaklah berlaku lagi pada saya yang telah mengetahui betapa dalam dan banyak harapan serta makna yang tersirat dari nama saya. Menurut saya kalimat tersebut hanya berlaku dan diperuntukkan untuk orang yang menganggap nama itu tidak memiliki makna. Jadi, carilah makna yang tersirat dari namamu sekarang.
Inilah diskrifsi singkat tentang nama saya, nama yang sangat sederhana namun memiliki makna yang dalam dan harapan besar kedua orangtua kapada saya. Saya tidak akan mengubah nama saya lagi. Saya suka nama saya, saya suka panggilan saya.
Nama                          : Dwi Oktariani
Nama panggilan          : Wiwi

1 comment:

  1. nama yang bagus wiwi, saya berharap kamu bisa menjadi seseorang yang sesuai dengan harapan orang tua :)
    apalah arti sebuah nama yang sederhana yang penting makna dari nama tersebut...

    ReplyDelete